matraciceni.com

Mentan Ungkap Biang Kerok RI Defisit Beras

Amran dalam acara Seminar Nasional: Strategi Mewujudkan Swasembada Pangan Menuju Indonesia Emas 2045, Gedung DPR RI, Jakarta, (25/6/2024).
Foto: Retno Ayuningrum/detik.com

Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan Indonesia mengalami defisit beras pada bulan Juni sebesar 0,45 juta ton. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut beberapa faktor yang masih menjadi kendala kondisi pertanian Indonesia.

Pertama, Amran menyebut harga pupuk yang tinggi masih menjadi kendala petani. Dia bilang, kenaikan harga pupuk ini disebabkan bahan baku pupuk dunia naik sebesar 230%.

"Kondisinya saat ini minus 4,7 juta ton. Yang berpengaruh terhadap kondisi pertanian ini. Pertama, sampaikan kemarin pupuk kita tertinggi itu 50%. Artinya apa? Tidak mungkin swasembada yang kita tunggu adalah berapa yg harus kita impor?" kata Amran dalam acara Seminar Nasional: Strategi Mewujudkan Swasembada Pangan Menuju Indonesia Emas 2045, Gedung DPR RI, Jakarta, (25/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbasnya, alokasi anggaran pupuk sempat mengalami penurunan. Amran berujar dana yang dianggarkan harus mencukupi untuk 4,8 juta ton pupuk. Padahal kebutuhan pupuk di Indonesia mencapai 9,55 juta ton.

Untuk itu, dia melakukan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo. Hasilnya, alokasi anggaran pupuk tetap kembali ke semula.

ADVERTISEMENT

"Kenapa bisa berkurang 50%? Karena harga bahan baku pupuk dunia naik 230% sehingga harganya naik," jelasnya.

Kemudian, perbaikan irigasi yang belum cukup hingga alat dan mesin pertanian yang kurang mendukung. Persoalan, irigasi pihaknya telah membuat program pompanisasi. Nantinya, program tersebut akan terintegrasi dengan waduk yang tengah dibangun pemerintah.

Lalu ada efek El Nino masih melanda Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, El Nino berhasil masuk ke Indonesia sebanyak 2 kali. Padahal El Nino biasanya terjadi selama ratusan tahun.

Alhasil, muncul fenomena-fenomena unik di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Amran memaparkan bahwa di sana kekeringan terjadi usai petani menanam padi.

"Dua minggu hujan berturut-turut setelah petani tanam, hujannya hilang. Bisa kita bayangkan, 100 ribu hektar ditanam, El Nino datang dua minggu tiga minggu, Kalau umur 2 minggu pasti mati. Nah ini tidak pernah terjadi," terangnya.

Lihat juga Video: Jokowi Tunjuk Luhut Urus Bulog untuk Akuisisi Perusahaan Beras di Kamboja

[Gambas:Video 20detik]




(rrd/rir)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat