matraciceni.com

Impor Beras Tahun Ini Bakal Tembus 5 Juta Ton

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/32024). Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

Jakarta -

Pemerintah masih akan melakukan impor beras tahun ini. Badan Pangan Nasional mengungkapkan impor beras tahun ini akan mencapai 5,18 juta ton.

Sebagai informasi impor tersebut dilakukan untuk mengisi Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) guna meminimalisir disparitas harga beras antar wilayah.

"Perlu kami sampaikan bahwa sampai dengan saat ini jumlah impor beras itu 1.774.904 ton, jadi ada sekitar 1,77 juta ton. Dan rencana impor Mei sampai Desember sesuai dengan kesepakatan hasil Rakortas itu 3,4 juta ton. Jadi tahun ini kita akan impor lebih kurang 5,18 juta ton, dengan catatan tidak impor pada saat panen," ujar Plt Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah dikutip dari YouTube Kemendagri, Selasa (25/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beras impor yang masuk tahun ini sebagian ada dari sisa kuota impor 2023. Sementara total kuota impor tahun ini dan sudah terbit Persetujuan Impor (PI) sebanyak 3,6 juta ton. Di man awalnya kuota ditetapkan 2 juta ton, kemudian ditambah lagi 1,6 juta ton.

"Sudah terbit PI-nya 3,6 juta ton tahun ini. Posisi stok beras sampai akhir tahun 2024 9,6 juta ton dengan catatan kalau realisasi impor 5,1 juta ton apa dapat terealisasi, " jelas dia.

ADVERTISEMENT

Edhy menjelaskan bahwa impor memang diperlukan karena proyeksi produksi beras tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Pada periode panen Januari sampai Juni 2024 saja tercatat sudah menurun.

"Perkiran produksi 2024 sebear 31,5 juta ton setara beras dapat tercapai, ini belum dihitung bila terjadi banjir, kekeringan, tidak terjadi hama penyakit. Kalau itu terjadi di 31,5 juta ton bisa berkurnag lagi karena periode Januari-Juni itu 2024 dibandingka periode yang sama Januari-Juni 2023 ini, saat ini kita mengalami shortage 2,4 juta ton. Antisipasi dengan impor karena memang impor ini bukan barang haram juga dilakukan jika produksi dalam negeri kurang," pungkasnya.

Simak juga Video 'Mau Impor Beras Susah, Jokowi Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah':

[Gambas:Video 20detik]



(ada/das)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat