matraciceni.com

Luhut Ungkap Biang Kerok Masih Banyak Korupsi di Indonesia

Luhut Resmi Buka Hub Space  X KAI Expo 2023
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan - Foto: Andhika Prasetia

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan soal biang kerok masih banyak korupsi di Indonesia. Katanya korupsi muncul sebetulnya karena tidak adanya sistem yang mencegah hal tersebut.

Nah saat ini pemerintah mulai membuat sistem digital untuk mencegah adanya korupsi. Misalnya saja di sektor pengadaan barang jasa dengan sistem e-Katalog.

Dengan sistem itu belanja dilakukan dengan mesin. Menurutnya, hal ini akan mengurangi potensi-potensi korupsi karena semua transaksi dilakukan dengan mesin yang tak bisa disogok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan pernah kau ejek-ejek korupsi. Korupsi itu kita semua yang buat kok. Sekarang kau bangun ekosistemnya siapa mau korupsi? Orang beli dengan mesin, kau bisa sogok mesin? Kan nggak bisa," kata Luhut saat bicara di acara INA Digital Townhall Meeting di Kantor Peruri, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2024).

Luhut menjelaskan di sistem E-Katalog bila ada potensi korupsi maka akan mudah terlacak. KPK bisa dengan mudah melacak potensi korupsi tersebut karena semua dilakukan sesuai dengan sistem.

ADVERTISEMENT

Hal ini sudah membuat operasi tangkap tangan (OTT) KPK diklaim Luhut menjadi turun jumlah kasusnya.

"Misalnya ada anomali sama harga, langsung klik, saya bilang lah KPK di sini kau lakukan patroli. Kalau bisa orang yang melanggar ini dipidana. Itu pasti turun (OTT). Dan sekarang kelihatan sekali turun," beber Luhut.

Eks Menko Polhukam itu juga bicara dirinya sering di-bully karena menyebutkan OTT adalah kampungan. Pernyataan Luhut dinilai memperlemah kerja KPK, padahal menurutnya tidak.

"Saya dibully orang saat katakan OTT kampungan. Saya bilang ke pansel KPK itu, jangan kelen pikir-pikir KPK diperlemah, nggak ada diperlemah. Yang lemah itu sistem kita," kata Luhut.

Dia menyebutkan selama ini fungsi KPK ada tiga, sosialisasi soal pencegahan korupsi, mencegah korupsi terjadi, dan melakukan penindakan terhadap kasus korupsi. Namun yang sering dilakukan justru adalah penindakan korupsi.

"Ini semua maunya penindakan. Nggak bisa bangun kasus, akhirnya sadap-sadap telepon tangkap, 100 juta 300 juta. Sekarang yang terjadi ratusan triliun diselamatkan tidak pernah dikabarkan ke media, kalian akan buat semacam itu," ujar Luhut.

(hal/kil)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat